Penyebab Kejenuhan
1. Sangat kelelahan
Saat ini seperti ada pergerakan yang membuat semua karyawan harus bisa multitasking. Anda pun jadi lebih sering pulang larut, mengerjakan tugas yang kadang Anda rasa tidak masuk akal, tanggung jawab yang sangat tinggi, tetapi tanpa ganjaran yang setimpal pula. Meski awalnya tantangan yang diberikan membuat Anda terpacu, tetapi lama kelamaan pekerjaan ekstra itu membuat Anda mulai merasa tidak sepadan. Anda pun mulai merasa kelelahan dengan tuntutan tinggi dan tekanan konstan dari perusahaan (atau bos Anda).
Ketimbang mencoba tersenyum dan menerima saja, coba bicarakan dengan bos Anda. Manager Anda bisa jadi sama sibuknya dengan Anda dan tak menyadari bahwa Anda mulai merasa hampa. Dengan berbicara kepada atasan mengenai tekanan pekerjaan dan solusi untuk menguranginya, siapa tahu sebagian beban pekerjaan Anda bisa diberikan kepada orang lain dan mendapatkan saran yang membantu kurangi stres.
2. Arah yang tak jelas
Anda sudah berada di posisi kerja yang sekarang untuk sekian lama, tetapi tidak ada kejelasan Anda akan diangkat menjadi karyawan tetap atau mungkin meningkat posisi ke jabatan yang lebih tinggi. Anda pikir Anda sudah membuktikan diri, tetapi entah mengapa selalu kolega Anda yang mendapatkan proyek high profile, perhatian si bos, serta promosi.
Dalam situasi tipe ini, akan lebih bijaksana untuk menera ulang diri untuk bisa mengerti halangan potensial yang mencegah Anda untuk lebih maju secara profesional. Contoh, apakah Anda memiliki kemampuan yang tepat untuk menangani tanggung jawab lebih, atau bisakah Anda meningkatkan kemampuan kunci? Apakah Anda memiliki reputasi positif di tempat Anda bekerja, dan apakah ada permintaan atasan yang tak sanggup Anda penuhi atau bertabrakan dengan kolega? Pernahkan si atasan memberi tahu kelemahan Anda dan adakah upaya Anda untuk menanggulanginya?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi bisa membantu Anda menentukan langkah ke depan. Anda juga bisa bicara dengan bos untuk mengekspresikan ketertarikan Anda untuk lebih maju dan mencari tips bagaimana melakukannya (tentu dengan asumsi bos Anda adalah orang yang bisa diajak bekerja sama).
3. Pekerjaan yang Anda lakukan membosankan
Pada awalnya, Anda mencintai variasi dan kecepatan kerja yang ada di hadapan. Namun saat pekerjaan berulang itu membuat Anda ingin marah dan sedih, bisa jadi Anda sudah tak lagi menikmati pekerjaan yang Anda kerjakan, dan ini menyulitkan untuk mencari tahu apa langkah berikutnya.
Cara yang paling baik untuk memulai adalah dengan membuat daftar aspek-aspek pekerjaan yang memberi Anda kepuasaan. Contohnya, jika Anda senang menyusun jadwal acara, pertimbangkan apakah ada kesempatan lain untuk mengaplikasikan kemampuan itu di dalam perusahaan. Terlibat dalam organisasi acara yang dilangsungkan perusahaan setiap beberapa bulan sekali, seperti piknil pegawai, bisa mendorong semangat dan memperbarui antusiasme karier. Pertimbangkan pula untuk menjadi relawan di luar pekerjaan Anda untuk mendalami kebisaan Anda. Mengaplikasikan bakat Anda dalam cara yang menyenangkan bisa membantu mengubah cara pandang Anda terhadap kantor.
Terutama, ingat bahwa kebosanan di kantor tidak selalu berarti negatif. Faktanya, mencapai titik datar profesional bisa menjadi katalis terhadap perubahan positif, meningkatkan kepuasan bekerja. Dengan mempertimbangkan minat dan mengambil tindakan untuk mencari kepuasan saat bekerja bisa bantu Anda bersemangat berangkat bekerja.
Saat ini seperti ada pergerakan yang membuat semua karyawan harus bisa multitasking. Anda pun jadi lebih sering pulang larut, mengerjakan tugas yang kadang Anda rasa tidak masuk akal, tanggung jawab yang sangat tinggi, tetapi tanpa ganjaran yang setimpal pula. Meski awalnya tantangan yang diberikan membuat Anda terpacu, tetapi lama kelamaan pekerjaan ekstra itu membuat Anda mulai merasa tidak sepadan. Anda pun mulai merasa kelelahan dengan tuntutan tinggi dan tekanan konstan dari perusahaan (atau bos Anda).
Ketimbang mencoba tersenyum dan menerima saja, coba bicarakan dengan bos Anda. Manager Anda bisa jadi sama sibuknya dengan Anda dan tak menyadari bahwa Anda mulai merasa hampa. Dengan berbicara kepada atasan mengenai tekanan pekerjaan dan solusi untuk menguranginya, siapa tahu sebagian beban pekerjaan Anda bisa diberikan kepada orang lain dan mendapatkan saran yang membantu kurangi stres.
2. Arah yang tak jelas
Anda sudah berada di posisi kerja yang sekarang untuk sekian lama, tetapi tidak ada kejelasan Anda akan diangkat menjadi karyawan tetap atau mungkin meningkat posisi ke jabatan yang lebih tinggi. Anda pikir Anda sudah membuktikan diri, tetapi entah mengapa selalu kolega Anda yang mendapatkan proyek high profile, perhatian si bos, serta promosi.
Dalam situasi tipe ini, akan lebih bijaksana untuk menera ulang diri untuk bisa mengerti halangan potensial yang mencegah Anda untuk lebih maju secara profesional. Contoh, apakah Anda memiliki kemampuan yang tepat untuk menangani tanggung jawab lebih, atau bisakah Anda meningkatkan kemampuan kunci? Apakah Anda memiliki reputasi positif di tempat Anda bekerja, dan apakah ada permintaan atasan yang tak sanggup Anda penuhi atau bertabrakan dengan kolega? Pernahkan si atasan memberi tahu kelemahan Anda dan adakah upaya Anda untuk menanggulanginya?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi bisa membantu Anda menentukan langkah ke depan. Anda juga bisa bicara dengan bos untuk mengekspresikan ketertarikan Anda untuk lebih maju dan mencari tips bagaimana melakukannya (tentu dengan asumsi bos Anda adalah orang yang bisa diajak bekerja sama).
3. Pekerjaan yang Anda lakukan membosankan
Pada awalnya, Anda mencintai variasi dan kecepatan kerja yang ada di hadapan. Namun saat pekerjaan berulang itu membuat Anda ingin marah dan sedih, bisa jadi Anda sudah tak lagi menikmati pekerjaan yang Anda kerjakan, dan ini menyulitkan untuk mencari tahu apa langkah berikutnya.
Cara yang paling baik untuk memulai adalah dengan membuat daftar aspek-aspek pekerjaan yang memberi Anda kepuasaan. Contohnya, jika Anda senang menyusun jadwal acara, pertimbangkan apakah ada kesempatan lain untuk mengaplikasikan kemampuan itu di dalam perusahaan. Terlibat dalam organisasi acara yang dilangsungkan perusahaan setiap beberapa bulan sekali, seperti piknil pegawai, bisa mendorong semangat dan memperbarui antusiasme karier. Pertimbangkan pula untuk menjadi relawan di luar pekerjaan Anda untuk mendalami kebisaan Anda. Mengaplikasikan bakat Anda dalam cara yang menyenangkan bisa membantu mengubah cara pandang Anda terhadap kantor.
Terutama, ingat bahwa kebosanan di kantor tidak selalu berarti negatif. Faktanya, mencapai titik datar profesional bisa menjadi katalis terhadap perubahan positif, meningkatkan kepuasan bekerja. Dengan mempertimbangkan minat dan mengambil tindakan untuk mencari kepuasan saat bekerja bisa bantu Anda bersemangat berangkat bekerja.
Tips Menghilangkan Kejenuhan
* Buat prioritas
Ketika Anda tak dapat memusatkan pikiran ke pekerjaan, strategi terbaik adalah dengan menempatkan diri dalam autopilot. Rata-rata, setiap tiga menit para karyawan mengganti topik pekerjaan mereka, menjawab email yang masuk, menelepon, atau membuka dokumen baru. Mulailah dengan membuat daftar semua tugas yang harus dikerjakan. Susun tugas Anda berdasarkan prioritas. Selesaikan setiap tugas sebelum mengerjakan tugas berikutnya. Kedengarannya sangat sederhana, tetapi cara ini dapat membantu Anda untuk lebih fokus.
* Istirahat
Setiap jam atau setiap menyelesaikan suatu tugas, sebaiknya istirahat selama 5 menit. Tinggalkan meja kerja dan hirup udara segar atau sekadar menyeduh segelas teh untuk menghangatkan tubuh. Bila keadaan memaksa Anda terbelenggu di meja kerja, gunakan waktu 5 menit untuk merenggangkan diri, berselancar di internet, main game solitaire, atau hanya sekadar menutup mata selama beberapa detik.
* Tidak mau diganggu
Orang yang suka mengganggu, biasanya pada saat-saat seperti ini jadi orang yang paling mengesalkan. Tunjukkan bahwa Anda sedang tak ingin diganggu. Bila punya ruangan sendiri, tutup pintu. Tunjukkan bahwa Anda sedang tak ingin diganggu. Bila tak punya ruangan sendiri, Anda dapat memperlihatkan sikap sibuk dengan memusatkan perhatian pada ketikan dan layar monitor komputer atau memasang earphone sambil bekerja. Jadwal ulang agenda rapat dan kurangi beban kerja yang berlebihan.
* Hindari kafein
Ada orang yang merasa dengan minum kopi dirinya akan menjadi lebih segar. Tetapi dia tidak menyadari, kafein dapat membuat detak jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan stres. Hindari mengonsumsi kafein. Sebaliknya, minumlah air putih yang banyak.
* Relaksasi
Olahraga rutin terbukti bisa mengurangi stres. Anda dapat menggunakan sedikit dari jam makan siang untuk mengendurkan otot-otot yang tegang. Keluarlah dari gedung dan jalan kaki. Lakukan latihan melemaskan otot-otot yang tegang. Angkat bahu setinggi mungkin, tahan beberapa detik, lalu lepaskan. Lakukan 10 kali dan perasaan tegang akan hilang. Tahan gerakan yang melepas hormon endorfin yang membantu menstimulasi kepekaan terhadap kesehatan.
* Tata ulang meja kerja
Cara Anda menata tempat kerja dapat membantu Anda merasa relaks. Menurut salah satu penelitian, menempatkan satu atau dua macam tanaman di tempat kerja dapat mengurangi stres dan memperbaiki produktivitas. Anda tidak memiliki jendela? Ciptakan hijau-hijauan artifisial. Foto keluarga atau foto yang paling Anda sukai atau bahkan kenang-kenangan pada waktu liburan yang paling mengesankan juga dapat memberikan tempat pelarian secara psikologikal.
* Mengkhayal
Kumpulkan brosur-brosur tentang liburan ke tempat-tempat yang sangat ingin Anda kunjungi atau tempat yang pernah dikunjungi. Bila sedang jenuh, keluarkan foto-foto tadi, tataplah, dan bayangkan Anda sedang berada di sana. Tutup mata dan bayangkan suara serta aroma tempat tersebut.
* Tarik napas
Bila sedang dilanda stres, kita cenderung menarik napas dengan cepat dan pendek-pendek. Lakukan sebaliknya, yaitu tarik napas dalam-dalam. Cara ini mengalirkan oksigen ke darah dan menenangkan pikiran.
* Sadari kenyataan
Semua orang pasti pernah merasakan betapa waktu berjalan sangat pelan. Anda tidak dapat dan tidak perlu menghindarinya. Terima kenyataan bahwa ada hari-hari di mana Anda tidak dapat memusatkan 100 persen perhatian pada pekerjaan. Jadi, ikutilah tips di atas tadi agar dapat melewati hari Anda, menunggu saatnya pulang kantor, kembali ke rumah, dan istirahat agar keesokan harinya Anda dapat memulai kembali hari dengan lebih baik.
Ketika Anda tak dapat memusatkan pikiran ke pekerjaan, strategi terbaik adalah dengan menempatkan diri dalam autopilot. Rata-rata, setiap tiga menit para karyawan mengganti topik pekerjaan mereka, menjawab email yang masuk, menelepon, atau membuka dokumen baru. Mulailah dengan membuat daftar semua tugas yang harus dikerjakan. Susun tugas Anda berdasarkan prioritas. Selesaikan setiap tugas sebelum mengerjakan tugas berikutnya. Kedengarannya sangat sederhana, tetapi cara ini dapat membantu Anda untuk lebih fokus.
* Istirahat
Setiap jam atau setiap menyelesaikan suatu tugas, sebaiknya istirahat selama 5 menit. Tinggalkan meja kerja dan hirup udara segar atau sekadar menyeduh segelas teh untuk menghangatkan tubuh. Bila keadaan memaksa Anda terbelenggu di meja kerja, gunakan waktu 5 menit untuk merenggangkan diri, berselancar di internet, main game solitaire, atau hanya sekadar menutup mata selama beberapa detik.
* Tidak mau diganggu
Orang yang suka mengganggu, biasanya pada saat-saat seperti ini jadi orang yang paling mengesalkan. Tunjukkan bahwa Anda sedang tak ingin diganggu. Bila punya ruangan sendiri, tutup pintu. Tunjukkan bahwa Anda sedang tak ingin diganggu. Bila tak punya ruangan sendiri, Anda dapat memperlihatkan sikap sibuk dengan memusatkan perhatian pada ketikan dan layar monitor komputer atau memasang earphone sambil bekerja. Jadwal ulang agenda rapat dan kurangi beban kerja yang berlebihan.
* Hindari kafein
Ada orang yang merasa dengan minum kopi dirinya akan menjadi lebih segar. Tetapi dia tidak menyadari, kafein dapat membuat detak jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan stres. Hindari mengonsumsi kafein. Sebaliknya, minumlah air putih yang banyak.
* Relaksasi
Olahraga rutin terbukti bisa mengurangi stres. Anda dapat menggunakan sedikit dari jam makan siang untuk mengendurkan otot-otot yang tegang. Keluarlah dari gedung dan jalan kaki. Lakukan latihan melemaskan otot-otot yang tegang. Angkat bahu setinggi mungkin, tahan beberapa detik, lalu lepaskan. Lakukan 10 kali dan perasaan tegang akan hilang. Tahan gerakan yang melepas hormon endorfin yang membantu menstimulasi kepekaan terhadap kesehatan.
* Tata ulang meja kerja
Cara Anda menata tempat kerja dapat membantu Anda merasa relaks. Menurut salah satu penelitian, menempatkan satu atau dua macam tanaman di tempat kerja dapat mengurangi stres dan memperbaiki produktivitas. Anda tidak memiliki jendela? Ciptakan hijau-hijauan artifisial. Foto keluarga atau foto yang paling Anda sukai atau bahkan kenang-kenangan pada waktu liburan yang paling mengesankan juga dapat memberikan tempat pelarian secara psikologikal.
* Mengkhayal
Kumpulkan brosur-brosur tentang liburan ke tempat-tempat yang sangat ingin Anda kunjungi atau tempat yang pernah dikunjungi. Bila sedang jenuh, keluarkan foto-foto tadi, tataplah, dan bayangkan Anda sedang berada di sana. Tutup mata dan bayangkan suara serta aroma tempat tersebut.
* Tarik napas
Bila sedang dilanda stres, kita cenderung menarik napas dengan cepat dan pendek-pendek. Lakukan sebaliknya, yaitu tarik napas dalam-dalam. Cara ini mengalirkan oksigen ke darah dan menenangkan pikiran.
* Sadari kenyataan
Semua orang pasti pernah merasakan betapa waktu berjalan sangat pelan. Anda tidak dapat dan tidak perlu menghindarinya. Terima kenyataan bahwa ada hari-hari di mana Anda tidak dapat memusatkan 100 persen perhatian pada pekerjaan. Jadi, ikutilah tips di atas tadi agar dapat melewati hari Anda, menunggu saatnya pulang kantor, kembali ke rumah, dan istirahat agar keesokan harinya Anda dapat memulai kembali hari dengan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar